Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an dari Semangat HSN 2025, Pengurus MWC NU Gudo Mulai Lebih Awal, LTN MWC NU Gudo Beri Apresiasi Tinggi - NugoMedia -->

Selasa, 21 Oktober 2025

Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an dari Semangat HSN 2025, Pengurus MWC NU Gudo Mulai Lebih Awal, LTN MWC NU Gudo Beri Apresiasi Tinggi

Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an dari Semangat HSN 2025, Pengurus MWC NU Gudo Mulai Lebih Awal, LTN MWC NU Gudo Beri Apresiasi Tinggi


Gudo, Jombang — Dalam menyemarakkan Gebyar Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gudo menggelar kegiatan Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an secara serentak di berbagai ranting. Kegiatan ini menjadi bagian pembuka dari rangkaian acara Hari Santri 2025 yang telah dimulai lebih awal oleh jajaran pengurus MWC NU Gudo sejak pertengahan Oktober.

Pelaksanaan Khotmil Qur’an yang digelar pada Ahad (20/10/2025) diikuti oleh ratusan santri, asatidz, dan pengurus NU dari 14 ranting se-Kecamatan Gudo. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir di masjid-masjid dan mushala NU, dengan tujuan memperkuat semangat religius dan kebersamaan umat menjelang puncak peringatan Hari Santri Nasional.

Ketua MWC NU Gudo, KH. Drs. Ahsan Sutari, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata syukur dan khidmah warga NU terhadap perjuangan para ulama dan santri.

“Khotmil Qur’an bukan hanya kegiatan ritual, tetapi manifestasi cinta kita kepada Al-Qur’an dan upaya memperkuat spiritualitas umat. Santri sejati adalah mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” tegasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an ini dilakukan lebih awal sebagai bentuk kesiapan MWC NU Gudo dalam menyambut Hari Santri 2025.

“Kita mulai lebih awal agar kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan, tapi benar-benar menjadi gerakan ruhani yang berkelanjutan,” tambah KH. Ahsan.

Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) MWC NU Gudo, yang sejak awal ikut mengawal publikasi, dokumentasi, dan publikasi digital seluruh rangkaian acara Gebyar HSN 2025. Ketua LTN MWC NU Gudo, M. Irfan Maulana, menilai bahwa semangat Khotmil Qur’an ini merupakan bukti konkret bahwa pengurus NU di tingkat bawah masih memegang teguh nilai-nilai Aswaja dan tradisi keilmuan yang diwariskan para ulama.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus MWC NU Gudo dan ranting yang telah menggelar Khotmil Qur’an dengan penuh semangat. Ini bukti bahwa santri NU tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu memaknainya dengan konteks kekinian,” ujar Irfan.

Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu terus didorong dan dipublikasikan agar generasi muda NU memahami makna spiritual dan sosial di balik Khotmil Qur’an.

“LTN MWC NU Gudo berkomitmen mendukung penuh gerakan dakwah dan literasi digital ke-NU-an, termasuk mendokumentasikan kegiatan khidmah seperti ini agar menginspirasi jamaah di daerah lain,” tambahnya.

Selama acara berlangsung, suasana khidmat tampak menyelimuti peserta. Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar bergema di seluruh penjuru Gudo. Para jamaah yang hadir membawa mushaf, menyimak, dan turut khatam bersama dalam satu niat: memohon keberkahan dan keselamatan bangsa.

Acara ditutup dengan doa khatmil Qur’an bersama dan pembacaan tahlil untuk para muassis Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual yang meneguhkan kembali jati diri santri sebagai penjaga nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

“Khotmil Qur’an adalah napas perjuangan santri. Selama Al-Qur’an hidup di dada umat, semangat jihad keilmuan dan kebangsaan akan terus menyala,” pungkas KH. Ahsan Sutari.

Dengan semangat Hari Santri 2025, MWC NU Gudo berkomitmen menjadikan Khotmil Qur’an sebagai tradisi tahunan yang tidak hanya menumbuhkan spiritualitas, tetapi juga memperkuat persatuan, literasi keagamaan, dan semangat khidmah warga NU di seluruh Gudo.

Gudo, Jombang — Dalam menyemarakkan Gebyar Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gudo menggelar kegiatan Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an secara serentak di berbagai ranting. Kegiatan ini menjadi bagian pembuka dari rangkaian acara Hari Santri 2025 yang telah dimulai lebih awal oleh jajaran pengurus MWC NU Gudo sejak pertengahan Oktober.

Pelaksanaan Khotmil Qur’an yang digelar pada Ahad (20/10/2025) diikuti oleh ratusan santri, asatidz, dan pengurus NU dari 14 ranting se-Kecamatan Gudo. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir di masjid-masjid dan mushala NU, dengan tujuan memperkuat semangat religius dan kebersamaan umat menjelang puncak peringatan Hari Santri Nasional.

Ketua MWC NU Gudo, KH. Drs. Ahsan Sutari, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata syukur dan khidmah warga NU terhadap perjuangan para ulama dan santri.

“Khotmil Qur’an bukan hanya kegiatan ritual, tetapi manifestasi cinta kita kepada Al-Qur’an dan upaya memperkuat spiritualitas umat. Santri sejati adalah mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” tegasnya.

Beliau juga menambahkan bahwa pelaksanaan Gebyar ke-3 Khotmil Qur’an ini dilakukan lebih awal sebagai bentuk kesiapan MWC NU Gudo dalam menyambut Hari Santri 2025.

“Kita mulai lebih awal agar kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan, tapi benar-benar menjadi gerakan ruhani yang berkelanjutan,” tambah KH. Ahsan.

Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) MWC NU Gudo, yang sejak awal ikut mengawal publikasi, dokumentasi, dan publikasi digital seluruh rangkaian acara Gebyar HSN 2025. Ketua LTN MWC NU Gudo, M. Irfan Maulana, menilai bahwa semangat Khotmil Qur’an ini merupakan bukti konkret bahwa pengurus NU di tingkat bawah masih memegang teguh nilai-nilai Aswaja dan tradisi keilmuan yang diwariskan para ulama.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus MWC NU Gudo dan ranting yang telah menggelar Khotmil Qur’an dengan penuh semangat. Ini bukti bahwa santri NU tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga mampu memaknainya dengan konteks kekinian,” ujar Irfan.

Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu terus didorong dan dipublikasikan agar generasi muda NU memahami makna spiritual dan sosial di balik Khotmil Qur’an.

“LTN MWC NU Gudo berkomitmen mendukung penuh gerakan dakwah dan literasi digital ke-NU-an, termasuk mendokumentasikan kegiatan khidmah seperti ini agar menginspirasi jamaah di daerah lain,” tambahnya.

Selama acara berlangsung, suasana khidmat tampak menyelimuti peserta. Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar bergema di seluruh penjuru Gudo. Para jamaah yang hadir membawa mushaf, menyimak, dan turut khatam bersama dalam satu niat: memohon keberkahan dan keselamatan bangsa.

Acara ditutup dengan doa khatmil Qur’an bersama dan pembacaan tahlil untuk para muassis Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini menjadi momentum spiritual yang meneguhkan kembali jati diri santri sebagai penjaga nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

“Khotmil Qur’an adalah napas perjuangan santri. Selama Al-Qur’an hidup di dada umat, semangat jihad keilmuan dan kebangsaan akan terus menyala,” pungkas KH. Ahsan Sutari.

Dengan semangat Hari Santri 2025, MWC NU Gudo berkomitmen menjadikan Khotmil Qur’an sebagai tradisi tahunan yang tidak hanya menumbuhkan spiritualitas, tetapi juga memperkuat persatuan, literasi keagamaan, dan semangat khidmah warga NU di seluruh Gudo.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 NugoMedia | All Right Reserved