London, 19 Oktober 2025 — CEO Darktrace, Jill Popelka, hampir menjadi korban penipuan deepfake. Suara dan wajahnya ditiru secara digital untuk meminta transfer dana ke rekening luar negeri.
“Suaranya persis saya. Untung staf saya curiga dan menunda transaksi,” ujarnya saat tampil di UK Tech Summit 2025.
Kasus ini menyoroti risiko penyalahgunaan AI. Menurut The Times, serangan deepfake meningkat 200% sepanjang 2025, menargetkan eksekutif dan pejabat publik.
“Deepfake kini bukan hiburan, tapi ancaman nyata bagi organisasi,” kata pakar keamanan Prof. David Kwan.
Di Indonesia, BSSN menegaskan tengah menyiapkan panduan penggunaan AI yang aman dan teknologi deteksi deepfake.


FOLLOW THE NugoMedia AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow NugoMedia on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram