Jakarta — Pemerintah memastikan rencana besar untuk memproduksi mobil nasional dalam tiga tahun ke depan. Proyek ini disebut sebagai tonggak baru dalam upaya membangun kemandirian industri otomotif sekaligus memperkuat rantai pasok dalam negeri.
Presiden menyebut, anggaran dan lahan untuk pabrik telah disiapkan. Tujuannya bukan hanya menghadirkan mobil dengan merek Indonesia, tetapi juga menumbuhkan ekosistem industri otomotif lokal dari hulu ke hilir.
Bangun Ekosistem Industri
Kementerian Perindustrian menyebutkan, proyek mobil nasional akan melibatkan pabrikan swasta, lembaga riset, serta universitas teknik untuk memperkuat riset dan pengembangan. Pemerintah juga tengah menyiapkan skema insentif fiskal untuk pemasok komponen lokal.
“Yang kami dorong bukan sekadar mobilnya, tapi seluruh ekosistemnya. Dari bahan baku, komponen, hingga SDM,” kata Dirjen Industri Logam dan Alat Transportasi, Rabu (16/10).
Selain untuk kebutuhan domestik, mobil nasional juga diharapkan mampu menembus pasar ekspor di Asia Tenggara. Hal ini selaras dengan upaya Indonesia menjadi basis manufaktur kendaraan di kawasan.
Tantangan Besar
Meski ambisius, proyek ini tidak mudah. Indonesia akan bersaing dengan merek global yang sudah mapan. Selain itu, biaya produksi, ketersediaan komponen, dan kualitas produk akan menjadi ujian berat.
“Pemerintah perlu belajar dari pengalaman masa lalu agar proyek ini tidak berhenti di prototipe. Kuncinya ada pada keberlanjutan bisnis,” kata ekonom Bhima Yudhistira.
Harapan untuk Industri
Jika berhasil, industri otomotif nasional akan berkontribusi signifikan terhadap PDB, memperluas lapangan kerja, dan mengurangi impor kendaraan. Namun keberhasilan sangat bergantung pada konsistensi kebijakan dan sinergi antarlembaga.


FOLLOW THE NugoMedia AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow NugoMedia on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram